Skip to content

Cart

Your cart is empty

Article: Bacaan Doa Setelah Salat Istikharah

Bacaan Doa Setelah Salat Istikharah

Bacaan Doa Setelah Salat Istikharah

Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia memerlukan pertolongan-Nya dalam setiap urusan. Sebab, kita tidak mengetahui perkara yang baik dan buruk di masa yang akan datang.  Namun, Allah Ta'ala yang menentukan segala sesuatu di dunia ini. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan kepada umatnya untuk selalu memohon pertolongan-Nya. 

Salah satu cara untuk memohon pertolongan-Nya adalah melalui salat, seperti firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 153 berikut ini. 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ – البقرة

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” [QS. al-Baqarah: 153].
Sebelum datangnya Islam, masyarakat jahiliyah melakukan 'istikharah' atau 'menentukan pilihan' dengan 'azlam' atau 'undian'. Namun setelah Islam datang, cara semacam itu tidak dibenarkan dan menggantikannya dengan salat istikharah. 

Salat istikharah adalah salat sunah yang dikerjakan ketika seseorang hendak memohon petunjuk kepada Allah SWT untuk menentukan keputusan yang terbaik saat dihadapkan pada beberapa pilihan.

Waktu pelaksanaan salat istikharah bisa dilakukan baik pada siang maupun malam hari, asalkan tidak pada 3 waktu terlarang untuk salat. Waktu terlarang tersebut adalah saat matahari terbit, di tengah, atau sedang terbenam. Meskipun tidak terikat waktu, tetapi salat ini dilakukan ketika seseorang telah berniat melakukan sesuatu. Biasanya, seseorang memilih mengerjakannya di sepertiga malam seperti waktu salat tahajud. Sebab, waktu tersebut adalah waktu-waktu mustajab dan keheningan malam membuat orang lebih khusyu' menjalankannya. 

 


Perbedaan salat istikharah dan salat lainnya terdapat dalam doa setelah salat. Berikut adalah doa setelah salat istikharah Arab, latin, dan artinya. 

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ

اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِيْ بِهِ

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kuasa-Mu (atas masalahku) dengan kuasa-Mu. Aku mohon sebagian dari karunia-Mu yang agung karena sungguh Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya. Engkau maha mengetahui hal yang gaib.

Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan masalah yang kamu hadapi) lebih baik dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya terhadap diriku, takdirkan ia untukku, mudahkan jalannya, dan berilah berkah. Sebaliknya, jika Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, dunia, kehidupan, dan akibatnya terhadap diriku baik seketika maupun suatu ketika nanti, maka singkirkan persoalan itu, dan jauhkan aku darinya. Takdirkanlah bagiku kebaikan di mana saja berada, dan berilah ridha-Mu untukku."