Skip to content

Cart

Your cart is empty

Article: Mengenal 6 Rukun Iman dalam Islam

Mengenal 6 Rukun Iman dalam Islam
Ramadhan

Mengenal 6 Rukun Iman dalam Islam

Rukun iman merupakan hal yang harus dihafalkan dan diamalkan oleh seluruh umat muslim. Rukun iman berasal dari dua kata, yakni "rukun" yang berarti pilar atau tiang dan "iman" yang berarti kepercayaan, artinya rukun iman adalah pilar keimanan yang harus dimiliki oleh setiap muslim di seluruh dunia.

"Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasulnya-Nya," (Al-Baqarah: 285).

Dalil mengenai rukun iman juga termaktub dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 136 berikut ini. 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa:136).
Beberapa ulama menyimpulkan bahwa rukun iman berjumlah enam dengan berlandaskan pada hadis berikut.

فأخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره

Artinya: “Maka kabarkan padaku tentang iman, Rasulullah bersabda: Iman adalah bahwa kamu beriman kepada Allah dan malaikat-Nya, segala kitab-Nya, dan Rasul-Nya dan hari akhirat serta kamu beriman dengan qadar baik dan buruk.” (H.R. Imam Muslim)

 

1. Iman kepada Allah SWT

Rukun iman yang pertama, ialah iman kepada Allah SWT. Umat muslim diminta untuk percaya dan mengimani bahwa satu-satunya Tuhan yang patut disembah hanya Allah SWT dan mengimani bahwa Allah SWT yang telah menciptakan seluruh alam semesta dan segala isinya. 

"Berimanlah kamu kepada Allah dan malaikat-Nya dan kitab-kitab-Nya dan utusan-utusan-Nya dan hari kiamat dan imanlah kamu pada kepastian Allah dalam baik dan buruknya," (Hadis Imam Nawawi dalam Arbain).
Iman kepada Allah SWT bisa terwujud dalam 4 perkara berikut:

  • Iman kepada keberadaan (wujud) Allah SWT
  • Iman bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang tiada sekutu bagi-Nya
  • Iman dengan Uluhiyyah Allah SWT
  • Iman dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah SWT.


2. Iman kepada malaikat

Malaikat sendiri diciptakan Allah SWT dari cahaya. Di mana, dari sekian banyaknya jumlah malaikat yang diciptakan, kita diminta untuk mengetahui 10 malaikat, yakni Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan. Hikmahnya mengingat peran-peran para malaikat di atas membuat kita waspada akan perbuatan baik dan buruk di dunia. Semakin mengetahui keagungan Allah SWT lewat salah satu ciptaannya yang mulia dari para malaikat. 

Rukun iman kepada malaikat berarti meyakini bahwa:

  • Malaikat bukan laki-laki maupun perempuan
  • Malaikat tidak makan dan minum
  • Malaikat tidak tidur
  • Malaikat tidak menikah dan tidak memiliki nafsu 
  • Malaikat adalah makhluk yang mulia.

 

3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT

Allah SWT menurunkan kitab-kitab suci kepada Nabi dan Rasul untuk membimbing umat-umatnya. Umar muslim diwajibkan untuk mengimani setiap ayat dalam Al-Qur'an untuk mengetahuii dasar-dasar dalam berperilaku di dunia sebaik-baiknya sebagai seorang muslim.



4. Iman kepada Nabi dan Rasul
Rasul adalah seorang utusan Allah SWT yang diberi-Nya wahyu. Berbeda dengan Nabi, wahyu yang diberi Allah SWT kepada Rasul-Nya diperintahkan untuk disebarkan kepada umat sehingga tidak semua Nabi adalah Rasul, tapi semua Rasul sudah otomatis adalah seorang Nabi. 

Jumlah Nabi menurut sebuah riwayat adalah 124.000 Nabi. Sedangkan Rasul berjumlah 313 orang. Namun dari sekian banyak Nabi dan Rasul tersebut, kita wajib mengetahui 25 di antaranya. Kedua puluh lima Nabi dan Rasul tersebut adalah Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Ya`qub, Yusuf, Ayub, Syu`ib, Musa, Harun, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa`, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad.

5. Iman kepada hari akhir (kiamat)

Dalam Islam, semua muslim diwajibkan untuk mengimani bahwa hari akhir akan benar-benar terjadi. Pada hari itu, seluruh amal kebaikan dan keburukan akan dihisab dan ditimbang dengan seadil-adilnya. Jika amalan baikmu lebih berat dari amalan buruk, maka hadiah surga akan menanti. Namun jika sebaliknya, maka ganjaran nerakalah yang akan diberikan. 

Peristiwa hari akhir atau kiamat tersebut terjadi dalam dua macam, yaitu kiamat sugro atau kiamat kecil dan kiamat kubro atau besar. Kiamat sugro yang kini sudah sering terjadi misalnya gempa bumi, gunung meletus, banjir, dan lain sebagainya Sedangkan kiamat kubro adalah kiamat sesungguhnya yang menghancurkan alam semesta beserta seluruh isinya. Kiamat kubro juga menjadi tanda mulainya kehidupan akhirat. Manusia nantinya akan ditimbang amalnya di dunia. Peristiwa tersebut telah diceritakan dalam Al-Qur'an surat Az-Zalzalah ayat 1-5.

"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat). Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.
Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya." (QS. Az-Zalzalah: 1-5). 


6. Iman Qada dan Qadar (Takdir)

Rukun iman dalam Islam yang terakhir, Allah SWT memerintahkan umat muslim untuk mengimani takdir baik (qada) dan takdir buruk (qadar). Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah, qadar dalam bahasa diartikan sebagai takdir. Sedangkan, qada adalah hukum atau ketetapan. 
"Tiadalah sesuatu bencana yang menimpa bumi dan pada dirimu sekalian, melainkan sudah tersurat dalam kitab (Lauh Mahfudh) dahulu sebelum kejadiannya," (QS.Al-Hadid: 22).
Dengan mengimani qada dan qadar, manusia menjadi tidak sombong dan lupa diri bahwa dunia dan segala isinya hanyalah titipan Allah SWT yang sementara.