Jenis-jenis Peci yang Terkenal di Indonesia

Para umat Islam pasti sudah nggak asing dengan peci. Yup, peci merupakan salah satu pakaian pelengkap yang sering digunakan laki-laki saat ibadah. Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya jaman, peci bukan hanya cuma untuk pelengkap shalat namun dapat digunakan untuk aktivitas positif lain, seperti acara keagamaan, silaturahmi atau sebagai identitas diri. 

Terdapat jenis-jenis peci yang dikategorikan berdasarkan kegiatan yang berbeda-beda. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Peci Songkok

pinterest.com

Jenis peci ini termasuk yang populer di kalangan masyarakat Indonesia dan Melayu. Saking populernya peci hitam songkok ini digunakan dan menjadi pakaian khas untuk melawan penjajah. Peci songkok juga sangat lekat dengan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno karena beliau sering menggunakan jenis peci ini saat membacakan teks Proklamasi.

Peci songkok juga menjadi simbol pergerakan serta perlawanan dari penjajah Indonesia hingga sering digunakan acara resmi, mulai dari upacara nasional, pemakaman, pengajian, akad nikah, dan lain sebagainya.

2. Peci Miki Hat

pinterest.com
Peci hitam miki hat sering dipakai oleh anak muda karena memiliki bentuk yang menyerupai kupluk dan didesain seperti topi namun tidak memiliki visor di bagian depannya. Peci miki hat ini menyerupai beanie hat atau sailor cap yang dilengkapi model lipatan di bagian dalamnya. Fungsi lipatan tersebut berguna untuk menyimpan uang kertas. Bahan kain yang digunakan untuk membuat peci miki hat ini berasal dari bahan wol rajut yang hangat dan nyaman di kepala.

3. Fez atau Tarbus

pinterest.com
Tarbus dikenal juga dengan sebutan red kufi, takke, sarik, dan sebagainya, jenis peci yang satu ini termasuk paling dikenal di Turki. Namun Mesir, jenis peci fez ini memiliki bentuk serban yang juga dinamakan dengan tarbus. Sementara di Asia Selatan atau lebih tepatnya di India, fez atau tarbus ini dinamakan sebagai romap cap. Penggunaan jenis peci fez ini bukan hanya digunakan oleh umat Muslim, namun juga dipakai oleh penganut agama lainnya, seperti Druze yang menggunakannya ketika mengenakan pakaian khas.